TAMAN WISATA ALAM BANCEA
BKSDA SULAWESI TENGAH

By Admin 12 Mar 2020, 14:34:27 WIB Kawasan
TAMAN WISATA ALAM BANCEA


Sejarah Pengelolaan Kawasan

Kawasan TWA Bancea pertama kali diusulkan sebagai kawasan konservasi melalui Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Sulawesi Tengah Nomor: SK.188.44/3932/DINHUT/89 Tanggal 30 Agustus 1989 Tentang Penunjukan Sementara Areal Hutan Lindung, Areal Penggunaan Lain dan sebagian Perairan Laut yang terletak di Daerah Tingkat II Donggala, Poso, Tolitoli dan Luwuk Banggai Provinsi Sulawesi Tengah sebagai Suaka Alam dan Hutan Wisata. TWA Bancea pada lampiran keputusan tersebut berstatus sebagai TWA Bancea yang terletak di Kabupaten Poso dengan luas ± 5.000 Ha dengan potensi anggrek alam dan panorama alam. Keputusan tersebut juga merupakan pengusulan 11 kawasan konservasi lainnya yaitu TB Landusa Tomata, Taman Laut Teluk Tomori, Taman Laut Pulau Tokobae, CA Pamona, SM Bakiriang, SM Pati-pati, CA Pangi Binangga, CA Gunung Tinombala, SM Pulau Pasoso, CA Gunung Sojol dan CA Gunung Dako.

Baca Lainnya :

Kemudian pengusulan TWA Bancea direspon oleh pemerintah pusat, dalam hal ini Departemen Kehutanan untuk menunjuk kawasan tersebut sesuai Surat Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan No. 272/Kpts-II/1999, tanggal 7 Mei 1999 tentang Perubahan Fungsi dan Penunjukan TWA Bancea Kabupaten Dati II Poso Provinsi Dati I Sulawesi Tengah dengan luas + 5.000 Ha.

 

 

Letak geografis kawasan

Secara geografis, TWA Bancea terletak pada 122 o o o 30' - 122 24' BT dan 0 7' - 0 36' LS. dengan luas kawasan + 5.000 Ha. menurut administratif pemerintahan termasuk dalam wilayah Desa Bancea dan Desa Panjo Kecamatan Pamona Selatan serta Desa Taipa Kecamatan Pamona Barat Kabupaten Poso Propinsi Sulawesi Tengah.

 

Tipe Ekosistem di Kawasan

Ø   HØ   Hutan dataran rendah

Ø   HØ  Hutan Pegunungan bawah

Ø   PØ  Padang Rumput

Keanekaragaman Hayati

      Jenis-jenis flora TWA Bancea adalah Betau (Calophyllum sp), Kume (Planchonella moluccana), Nyatoh (Palaquium obtusifolium), Kayu kacang, Jambu-jambu (Syzygium sp), Lonrong (Dracontomelon dao), dan Tea (Arthocarpus elasticus), Kase/ Kasek (Pometia pinnata), Lero (Pterospermum celebicum), Yosi (Baccaurea spp.), Dolupo (Artocarpus rigidus), Jongi (Dillenia celebica), Lebanu (Neonauclea celebica), Kayu besi (Intsia bijuga), dan Terap (Artocarphus teysmannii).

Dari jenis-jenis Anggrek yang didapat ada di antaranya yang merupakan jenis endemik yang dimiliki kawasan TWA Bancea, seperti: Gramatophillum stapeliaflorum J.J.Sm, Dendrobium cruminatum, dan sebagian dari jenis-jenis Eria sp. Kemudian salah satu jenis yang dilindungi undang-undang adalah dari jenis Phalaenopsis celebensis dan Phalaenopsis amabilis (L) Blume. Jenis Gramatophillum stapeliaflorum J.J.Sm yang merupakan puspa Sulawesi Tengah, biasa disebut juga Anggrek hitam sulawesi yang memiliki keindahan warna dan bentuk bunga serta keunikan tersendiri, dengan warna yang agak coklat kehitaman menjadikan daya tarik tersendiri bagi penggemar anggrek.

Jenis-jenis satwa yang dapat dijumpai di kawasan TWA Bancea diantaranya merupakan jenis satwa endemik seperti: Anoa (Bubalus quarlesi), Babirusa (Babyroussa babirussa), Rusa (Cervus timorensis), Monyet hitam sulawesi (Macaca tonkeana), Kuskus (Phalanger ursinus), Tarsius (Tarsius spectrum).

Jenis aves TWA Bancea adalah Riuriu/ Jalak tunggir-merah (Scissirostrum dubium), Allo/ Julang sulawesi (Rhyticeros cassidix), Serindit paruh-merah (Loriculus exilis), Kuntul kecil (Egretta garzetta), Gagak hutan (Corvus enca), Ayam hutan merah (Gallus gallus).

 

Potensi kawasan

Jenis Tanah

No

Formasi Geologi

Deskripsi Umum

Jenis Batuan

Jenis Tanah

%

1.

LBS (Lubuk Sikaping)

Kipas aluvium non vulkanik yang melereng landai

Aluvium; endapan kipas aluvial

- Inceptisols

- Entisols

24.81

2.

BPD (Bukit Pandan)

Punggung gunung metamorfik terorientasi yang terjal

Kuarsit; batu pasir; filit; serpih; skis

- Inceptisols

- Ultisols

- Entisols

31.97

3.

Danau

 

 

 

43.23

 

Total

 

 

 

100,00

 

Posisi Kawasan konservasi dalam DAS

Menurut wilayah Daerah Aliran Sungai (DAS) termasuk dalam DAS Poso, Sub DAS Taipa, dan Sub DAS Limbaata. Kawasan TWA Bancea ini dialiri oleh beberapa sungai utama, yaitu Sungai Limbaata, Sungai Panjo, Sungai Powanua, Sungai Taipa dan beberapa anak sungai yang menyediakan sumber air juga bagi Danau Poso. Bagian Kawasan TWA Bancea juga sebagian besar merupakan kawasan perairan dari Danau Poso.

 

Tipe Curah hujan

Curah hujan rata-rata 3.142 mm/ tahun

 

Kelerengan/Topografi,

TWA Bancea memiliki kelerengan umumnya agak curam (21,80%), datar (20,65%), curam (13,57%), dan sebagian kecil sangat curam (0,75%).

 

Obyek Daya Tarik Wisata

TWA Bancea memiliki beberapa kawasan yang dapat dijadikan sebagai objek wisata alam yang sangat menarik. Beberapa objek wisata alam tersebut antara lain:

1). Danau Poso

Sebagian besar kawasan TWA Bancea merupakan wilayah perairan bagian dari Danau Poso, yaitu Tanjung Bancea, Tanjung Sawajane, dan Tanjung Udana. Daerah perairan kawasan TWA Bancea memiliki air tawar yang jernih, sejuk dan tenang sehingga banyak menarik pengunjung untuk berenang atau mandi. Selain itu, di Danau Poso ini pengunjung dapat menikmati pemandangan alam di sekitar Danau Poso dengan menggunakan sampan atau rakit, di samping itu dapat pula melakukan kegiatan memancing ikan air tawar.

2). Pesisir Danau Poso

Kawasan TWA Bancea memiliki wilayah pesisir/ bibir pantai dari Danau Poso yang sangat indah karena memiliki pasir putih yang unik dan bersih juga pemandangan alamnya yang indah. Daerah ini merupakan daerah yang sering dikunjungi wisatawan untuk rekreasi.

3). Wilayah Daratan Kawasan

Daerah ini terletak di bagian barat kawasan, merupakan daerah yang berhutan yang memiliki potensi flora fauna yang tinggi. Biasanya pengunjung memanfaatkan daerah ini untuk lintas alam dan wisata ilmiah berupa penelitian/ pengamatan flora dan fauna. Di daerah ini sering dijumpai fauna endemik seperti Anoa, Burung Allo, Tarsius, dan Rusa. Selain itu, dapat pula dijumpai Anggrek-anggrek yang tumbuh secara alami.

4). Taman Anggrek

Taman Anggrek ini berada di pesisir Danau Poso. Di taman anggrek ini pengunjung dapat menikmati keindahan jenis-jenis anggrek alami yang dikoleksi dari kawasan TWA Bancea.

5). Air Terjun

Air terjun yang terletak di dalam kawasan TWA Bancea adalah Air terjun Batu Marato. Air terjun ini lokasinya cukup jauh dari jalan raya.

6). Padamarari

Padang rumput yang luas merupakan salah satu keunggulan di kawasan ini. Padamarari mendapatkan peningkatan kunjungan wisatawan karena memiliki padang di pinggiran Danau Poso, yang dapat dilihat secara jelas dari puncak Padamarari. Di wilayah Padamarari, fauna yang tinggal adalah burung Julang Sulawesi (Rhyticeros cassidix) dan Monyet Hitam Sulawesi (Macaca tongkeana).

 

 

Aksesibilitas menuju kawasan,

Kawasan TWA Bancea dapat ditempuh dengan menggunakan kendaraan umum (bis) atau kendaraan pribadi dari Palu-Poso-Bancea, dengan waktu tempuh + 10 jam. Kawasan ini terletak ± 336 Km dari Kota Palu dan keadaan jalan di sepanjang wilayah jalan Palu-Bancea juga relatif cukup baik sehingga mudah dijangkau.

 

Kondisi Penataan Zona/blok

Sudah dilakukan penataan blok berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Eksosistem Nomor : SK.35/KSDAE/SET/KSA.0/1/2018  tanggal 22 Januari 2018.

 

Sosial ekonomi budaya

Ekonomi dan soSial budaya masyarakat sekitar kawasan

Penduduk desa-desa di sekitar TWA Bancea berasal dari etnis/suku yang cukup heterogen (campuran). Sebagian besar penduduk adalah etnis Pamona dan Toraja yang bercampur dengan etnis lainnya seperti Bugis, Jawa, dan Bali. Keanekaragaman latar belakang etnis ini bukan merupakan suatu masalah karena adanya sikap saling memahami satu suku dengan suku yang lain.

Sebagian besar masyarakat di ketiga desa yang berbatasan langsung dengan TWA Bancea memeluk agama kristen dan katolik, hanya sebagian kecil yang memeluk agama Islam dan Hindu.

Adat istiadat Suku Pamona masih dipegang teguh dan dipraktekkan dalam kehidupan masyarakat di sekitar TWA Bancea. Ciri khas gotong royong baik dalam mengerjakan tanah pertanian, membangun rumah, memebersihkan sarana peribadatan dan lain-lain masih tetap dipertahankan dan dipraktekkan dengan baik.

“Pekasiwia” yang merupakan upacara adat daerah Poso yang dilakukan untuk menghormati tamu-tamu pemerintah yang baru pertama kali mengunjungi wilayah Kabupaten Poso merupakan potensi yang dapat dikembangkan untuk menarik pengunjung ke daerah ini. Pekasiwia yang berasal dari kata Siwia=sama dan Kasiwia=kesamaan, mengandung arti pernyataan kesamaan. Penerapannya dilakukan pada orang (yang dihormati) yang oleh karena pribadi atau jabatannya pertama kali datang di Tana Poso untuk kepentingan umum. Makna dari upacara adat ini adalah pernyataan ketulusan memohon dan menerima kesediaan Sang Tamu menjadi warga Tana Poso. Selain itu, upacara adat Padungku dan Mangore, yang merupakan upacara syukuran atas panen yang telah diperoleh juga merupakan adat yang masih dilaksanakan sampai sekarang.

 

Desa Penyangga KK Konservasi

No

Desa

Kec

Kab

Prop

1

Owini

Pamona Barat

Poso

Sulteng

2

Taipa

Pamona Barat

Poso

Sulteng

3

Bancea

Pamona Barat

Poso

Sulteng

4

Meko

Pamona Barat

Poso

Sulteng

 

 

 

 




Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment

Loading....


Temukan juga kami di

Ikuti kami di facebook, twitter, Instagram, Youtube dan dapatkan informasi terbaru dari kami disana.

Kanan - Iklan Sidebar

Video Terbaru

View All Video