- Penanaman Pohon Serentak tahun 2024
- Launching e-Office Balai KSDA Sulteng
- PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI DESA OWINI DAN DESA BANCEA
- Himbauan Terkait Karhutla pada desa Pangi
- PATROLI DAN PEMELIHARAAN PAL BATAS KAWASAN CAGAR ALAM MOROWALI
- Patroli Pal Batas CA Pangi Binangga
- PENYU HIJAU SALAH SATU SATWA YANG DI LINDUNGI
- UPAYA PENCEGAHAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN DI SUAKA MARGA SATWA LOMBUYAN KAB. BANGGAI
- PATROLI PENGAMANAN KAWASAN HUTAN DI CAGAR ALAM PATI-PATI KAB.BANGGAI
- Tim resort CA Pangi Binangga melakukan kegiatan pemeliharaan papan informasi batas kawasan hutan
CAGAR ALAM GUNUNG DAKO
BKSDA SULAWESI TENGAH
Sejarah Pengelolaan Kawasan
Pada tahun 1989 Gubernur Sulawesi Tengah melalui
Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Sulawesi Tengah Nomor:
18.44/3932/DINHUT/1989 tanggal 30 Agustus 1989 dibentuk Cagar Alam Gunung Dako dengan
potensi perlindungan tata air, flora fauna pegunungan. Keputusan tersebut juga
merupakan pengusulan 11 kawasan konservasi lainnya yaitu Taman Wisata Alam
Bancea, Taman Buru Landusa Tomata, Taman Laut Teluk Tomori, Taman Laut Pulau
Tokobae, Cagar Alam Pamona, Suaka Margasatwa Bakiriang, Suaka Margasatwa
Pati-pati, Cagar Alam Pangi Binangga, Suaka Margasatwa Pulau Pasoso, Cagar Alam
Gunung Sojol dan Cagar Alam Gunung Tinombala. Pada tahun 1999 Departemen Kehutanan (sekarang Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan) mengukuhkan atau
menetapkan kelompok hutan Gunung Dako sebagai Cagar Alam
Gunung Dako seluas 19.590,20 Ha melalui Surat Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan Nomor
238/Kpts-II/1999 tanggal 27 April 1999.
Letak geografis kawasan
Baca Lainnya :
- Polda Sulteng Sita Puluhan Ekor Burung Dilindungi0
- Tiga Minggu Aktif, BKSDA Sulteng Terima Sejumlah Satwa Liar0
- BKSDA Sulawesi Tengah Imbau Warga Palu Tidak Pelihara Hewan Liar0
10 01’ LU - 10 13’ LU dan 1200 50’ BT– 1210 06’ BT
Tipe Ekosistem di Kawasan
Dibagi menjadi 2 (dua) tipe ekosistem, yaitu hutan
dataran rendah dan hutan pegunungan bawah. Hutan dataran rendah yang terdapat di kawasan
Cagar Alam Gunung Dako berada pada ketinggian kurang dari 1.500 m dpl dengan tinggi tajuk pohon rata-rata 25-45 m. Hutan pegunungan
terdapat pada daerah dengan ketinggian 1.500 – 2.400 m dpl, tinggi tajuk pohon
rata-rata 15–33 m
KeanekaragamanHayati
Potensi flora dan fauna secara umum
Potensi
Flora yang ada di CA Gunung Dako yaitu Damar (Agathis phillippinensis), Nyatoh (Palaquium sp.), Meranti (Shorea
sp.), Kayu manis (Cinnamomum sp.),
Jambu-jambu (Syzygium sp.), Jabon (Anthocepalus cadamba Miq), Kasi (Pometia pinata Forst), Dao (Dracontomelon dao), Klere (Ficus variegate Blume), Manggis hutan (Garcinia nervosa), Pandan kayu (Pandanus Tectorius SOL), Benua (Octomeles sumatrana Miq.), Nunu (Ficus benjamina L.), Eboni (Diospyros celebica Bakh.), Membeti (Macaranga sp), Kenanga (Cananga odorata) dan lain-lain.
Potensi
Fauna yang ada di CA Gunung Dako yaitu Anoa (Bubalus sp.), Babi hutan (Sus
sp), Babirusa (Babyrousa babyrussa),
Kelelawar (Pterus edulis), Monyet
hitam (Macaca sp), Musang coklat (Macrogalidia musschenbroeki), Serindit (Loriculus exilis), Ayam hutan (Gallus gallus), Sesep madu (Meliphagidae), Nuri (Tanygnathus sumatranus), Elang (Elanus sp), Jalak (Streptocitta sp), Kepodang (Oriolus
chinensis) dan Rangkong (Penelopides
exaratus), Walet, Serindit (Loriculus
exilis), Sesep madu (Meliphagidae).
Potensi kawasan
jenis tanah
Jenis
tanahnya terdiri atas Hapludults Dystrudepts (48,27% dan 45,60%), Haplustepts
Haplustalfs (5,67%) dan Endoaquepts Udifluvents (0,46%).
Geologi
Jenis batuan yang terdapat di Cagar Alam Gunung
Dako terdiri atas kuarsit, batu pasir, filit, batu serpih, granit, granodiorit, riolit, andesit, basalt, aluvial endapan, kipas aluvial, dan kolovium
Posisi Kawasan konservasi dalam DAS
Kawasan
Cagar Alam Gunung Dako ini dialiri oleh beberapa sungai dan anak sungai yang
terbagi dalam 5 daerah aliran sungai (DAS) yaitu DAS Binontoan (51,95%), DAS
Kalangkangan (18,45%), DAS Tambun (16,87%), DAS Tuweley (8,01%) dan DAS Lakuan
(4,72%).
Ketinggian
75 – 2.225 m dpl
Kelerengan/topografi
Kelerengan atau topografi
kawasan hutan Cagar Alam Gunung Dako relatif berat, mulai dari datar berbukit-bukit sampai pegunungan dengan
kelerengan dari 0 - 8% (datar) - >45% (sangat curam) dan terletak pada
ketinggian antara 75 – 2.225 m dpl. Kelas kelerengan Cagar Alam Gunung Dako Pegunungan yang berada dalam Cagar Alam Gunung Dako adalah Gn. Kalangkangan (1.425 m dpl), Gn. Labengga (1.625 m dpl), Gn. Galang (1.750 m dpl), Gn. Dako (2.025 m dpl), dan Gn. Kabinuang (600 m dpl).
Aksesibilitas menuju kawasan
Kawasan
Cagar Alam Gn. Dako yang terletak di daerah Kecamatan Baolan, Galang dan
Tolitoli Utara di Kabupaten Tolitoli, dapat ditempuh dengan menggunakan jalur
darat, udara dan laut. Untuk jalur darat dapat ditempuh dengan kendaraan darat
baik roda 4 (empat) maupun roda 2 (dua) dengan waktu tempuh ± 10 jam dari Kota
Palu Sulawesi Tengah. Untuk jalur laut dapat ditempuh dengan menggunakan kapal Pelni rute Pelabuhan Pantoloan Palu - Pelabuhan Tolitoli,
serta jalur udara dapat ditempuh dengan peswat perintis atau ATR rute Palu-Tolitoli
Kondisi Penataan Blok
Sudah
dilakukan penataan blok berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Konservasi
Sumber Daya Alam dan Eksosistem Nomor : SK.120/KSDAE/SET/KSA.0/3/2018 tanggal 2
Maret 2018.
Sosial Ekonomi dan Budaya
Ekonomi dan social budaya masyarakat sekitar kawasan
Pemanfaatan
Sumber Daya Alam yang dapat dirasakan oleh masyarakat adalah pemanfaatan jasa
lingkungan air. Pemanfaatan jasa lingkungan air yang bersumber dari kawasan CA
Gunung Dako digunakan untuk keperluan rumah tangga seperti mencuci, mandi dan
sumber air minum. Selain itu sumber air yang ada digunakan juga untuk PDAM dan
PLTM (Pembangkit Listrik Tenaga Mikro)
Desa Penyangga KK
No |
Desa |
Kec |
Kab |
Prop |
1 |
Dadakitan |
Baolan |
Tolitoli |
Sulteng |
2 |
Tuwelei |
Baolan |
Tolitoli |
Sulteng |
3 |
Tinigi |
Galang |
Tolitoli |
Sulteng |
4 |
Ogomali |
Galang |
Tolitoli |
Sulteng |
5 |
Lakatan |
Galang |
Tolitoli |
Sulteng |
6 |
Lakuan Tolis |
Tolitoli Utara |
Tolitoli |
Sulteng |
7 |
Binontoan |
Tolitoli Utara |
Tolitoli |
Sulteng |
8 |
Pinjan |
Tolitoli Utara |
Tolitoli |
Sulteng |
9 |
Timbolo |
Tolitoli Utara |
Tolitoli |
Sulteng |
10 |
Lakuan Buol |
Lakea |
Buol |
Sulteng |