TAMAN WISATA ALAM LAUT PULAU TOKOBAE
BKSDA SULAWESI TENGAH

By Admin 12 Mar 2020, 14:43:41 WIB Kawasan
TAMAN WISATA ALAM LAUT PULAU TOKOBAE

Sejarah Pengelolaan Kawasan

Kawasan Cagar Alam Pamona pertama kali diusulkan sebagai kawasan konservasi melalui Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Sulawesi Tengah Nomor : SK.188.44/3932/DINHUT/89 Tanggal 30 Agustus 1989 Tentang Penunjukan sementara areal Hutan Lindung, Areal Penggunaan Lain dan sebagian Perairan Laut yang terletak di Daerah Tingkat II Donggala, Poso, Tolitoli dan Luwuk Banggai Propinsi Sulawesi Tengah sebagai Suaka Alam dan Hutan Wisata. TWA Laut Pulau Tokobae pada lampiran keputusan tersebut berstatus sebagai TWA Laut Pulau Tokobae yang terletak di Kabupaten Poso dengan luas ± 1.000 ha.

Pada tahun 1999 dikeluarkan Surat Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan  Nomor : 757/Kpts/II/1999 tanggal  23 September 1999 tentang Penunjukan Kawasan Hutan di Wilayah Propinsi Dati I Sulawesi Tengah seluas 4.394.932 Ha. Dalam SK penunjukan tersebut, terdapat lampiran peta kawasan hutan propinsi yang menampilkan TWA Laut Pulau Tokobae.

Baca Lainnya :

 

Letak geografis

Secara Geografis TWAL Pulau Tokobae terletak antara 10 50' sampai dengan 10 52' Lintang Selatan (LS) dan antara 1210 22' sampai dengan 1210 24' 30” Bujur Timur (BT). dengan luas kawasan 891,18 Ha. Secara Administratif Terletak di Kecamatan Petasia Kabupaten Morowali Propinsi Sulawesi Tengah.

 

Tipe Ekosistem

TWAL Pulau Tokobae memiliki tipe ekosistem laut dan hutan dataran rendah.

Jenis Tanah

Jenis tanah TWAL Pulau Tokobae adalah mediteran merah kuning, latosol.

Geologi

Jenis batuan induk TWA Laut Pulau Tokobae adalah sedimen dengan sub landformasi adalah perbukitan tektonik. Posisi Kawasan Konservasi Dalam DAS Kawasan TWAL Pulau Tokobae hanya memiliki sumber air tawar dari sungai musiman yang hanya mengalir disaat musim penghujan.

Tipe Iklim, Ketinggian & Topografi

Taman Wisata Alam Laut Pulau Tokobae memiliki tipe iklim A dengan ketinggian 0-600 m dpl. Kondisi topografi kawasan ini berupa kelerengan yang sebagian besar agak curam dan curam.

 

Objek Daya Tarik Wisata

Obyek dan Daya Tarik Wisata Alam di Pulau Tokobae yang dapat dikembangkan adalah:

Hutan terdiri dari: berkemah di pinggir pantai,  mendaki gunung, menikmati keindahan alam, pengamatan kehidupan liar/ satwa, mengamati tumbuhan, tracking, lintas alam/ jelajah hutan, pengamatan burung, mendengar kicauan burung, memotret,  dan menikmati hamparan hutan.

Laut/ bahari terdiri dari: mendengar deburan ombak, makan ikan bakar, memancing, bersampan, diving/ berenang, swimming, pengamatan biota laut (karang, ikan dan lamunan), serta mendengar deburan ombak.

 

Aksesibilitas Menuju Kawasan

Untuk mencapai TWAL Pulau Tokobae dapat menempuh perjalanan dengan mengawali perjalanan dari Palu, Ibukota Provinsi Sulawesi Tengah melalui beberapa jalur antara lain:

Pertama menggunakan jasa pesawat udara perintis dengan rute Palu – Poso dengan waktu tempuh kirakira 30 menit perjalanan. Setelah tiba di Poso. Anda dapat melanjutkan perjalanan dengan menggunakan kendaraan darat menuju Kolonodale yang bisa ditempuh selama kurang lebih 5 s/d 6 jam. Dari Kolonodale, Anda bisa menyewa speed boat atau perahu kayu untuk sampai ke kawasan TWAL Pulau Tokobae dengan waktu tempuh sekitar 30 menit perjalanan.

Kedua dapat menggunakan mobil/motor pribadi/umum dari Palu menuju Poso dengan jarak tempuh kira-kira 210 kilometer. Perjalanan kemudian dilanjutkan ke Kolonodale yang berjarak sekitar 230 kilometer dari Poso dengan waktu tempuh selama 7 jam perjalanan. Dari Kolonodale perjalanan dilanjutkan ke TWAL Pulau Tokobae dengan menggunakan speed boat atau perahu kayu dengan waktu tempuh kita-kira 30 menit perjalanan.

 

Potensi Flora & Fauna Secara Umum

Kawasan TWA Pulau Tokobae memiliki flora yang cukup beranekaragam sesuai dengan tipe hutan yang ada. Pada umumnya vegetasi yang didapatkan di kawasan TWA P. Tokobae disusun oleh  jenis “Kume” (Sarcosperma paniculatum) “Tumbewa”, “Ate-Ate”, “Nyanto”, “Kolaka”, “Tambari”, “Ponto” (Haplolobus floribundus) Hook.f.), “Kayu Manado”, “Matekuli”, “Belimbing Hutan”, “Jongi” (Dillenia celebica), dan “Bintangor” (Callophyllum soulatrii).

Jenis-jenis fauna yang terdapat di Taman Wisata Alam Pulau Tokobae antara lain Babi Hutan (Sus celebensis), Monyet Hitam (Macaca tonkeana) dan Kus-Kus ( Phalanger sp.).

Selain mamalia, ditemukan juga beberapa jenis burung yaitu Burung Pergam Laut (Ducula bicolor), Burung Raja Udang (Alcedo coerulescens), Julang Sulawesi/Allo (Rhyticeros cassidix), Burung Elang Ular Perut Putih (Haliaeetus leucogaster), Pecuk Ular (Anhinga melanogaster), Cangak Merah (Ardea purpurea) dan Ayam Hutan (Gallus gallus). Penyu Hijau (Chelonia mydas) juga sering di jumpai di sekitar kawasan untuk mencari makan dan bukan untuk bertelur karena pantai di TWA P. Tokobae didominasi oleh bebatuan.

 

Ekonomi & Sosial Budaya Masyarakat Sekitar Kawasan

Rata-rata desa yang berbatasan dengan TWAL Tokobae masyrakatnya takut untuk masuk ke TWAL Tokobae dikarenakan masih ada keadaan mistis apabila masuk di dalamnya dan hal ini diceritakan secara turun-menurun, sehingga jarang atau tidak sama sekali masyarakat untuk masuk




Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

Write a comment

Ada 7 Komentar untuk Berita Ini

View all comments

Write a comment

Loading....


Temukan juga kami di

Ikuti kami di facebook, twitter, Instagram, Youtube dan dapatkan informasi terbaru dari kami disana.

Kanan - Iklan Sidebar

Video Terbaru

View All Video