TAMAN WISATA ALAM WERA
BKSDA SULAWESI TENGAH

By Admin 12 Mar 2020, 14:37:12 WIB Kawasan
TAMAN WISATA ALAM WERA


Sejarah Pengelolaan Kawasan

TWA Wera terbentuk berdasarkan penunjukan Menteri Pertanian melalui Surat Keputusan Nomor: 843/Kpts/Um/11/1980 tanggal 25 November 1980 dengan luas kawasan + 250 Ha dengan status Taman Wisata Alam.  Kawasan ini termasuk dalam Kelompok Hutan Wera (Hutan Lindung Wera) karena memiliki potensi wisata yang besar berupa panorama alam yang indah dan Air Terjun Wera maka ditujuk sebagai taman wisata alam.

Baca Lainnya :

Pada tahun 2014 dikeluarkan Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor: SK.6586/Menhut-VII/KUH/2014 28 Oktober 2014 tentang penetapan Taman Wisata Alam Wera dengan luas 349,39 Ha.

 

Letak geografis kawasan

Secara Geografis TWA Wera terletak antara 1o2’ – 1o3’ Lintang Selatan dan antara 119o50’ – 119o51’ bujur timur.

 

Tipe Ekosistem di Kawasan

Ø  Kawasan TWA Wera ini dialiri oleh satu sungai utama yaitu Sungai Wera.

Ø  Pada bagian hulu terdapat dua buah anak sungai yang mengalir masuk dan membentuk sungai Wera. Sungai ini mengalir melalui celah yang terjal pada celah-celah perbukitan yang curam dan membentuk jeram (terjunan) setinggi ± 80 m.

Ø  Pada bagian bawah yang agak datar Sungai Wera mengalir ke arah Timur menuju Desa Kaleke dan sekitarnya. Karena melalui aliran yang terjal dan berbatu-batu, sungai ini tidak begitu lebar (hanya sekitar 2-3 m) dengan kedalaman kurang dari 50 cm.

Hanya pada bagian lereng yang terjal pada sekitar 50 - 100 m pada kiri kanan alur sungai yang masih tertutup hutan yang utuh, termasuk pada bagian hulu yang kondisi medannya juga terjal. Hal ini menyebabkan sampai saat ini aliran sungai Wera relatif masih baik dan mengalir sepajang tahun, karena baik alirannya maupun daerah tangkapan air di daerah hulu relatif masih baik (karena kondisi alam yang sulit sehingga tidak dapat dirambah/ diganggu).

 

Keanekaragaman Hayati

Hutan di kawasan TWA Wera termasuk hutan sekunder dengan kondisi vegetasi yang relatif sedikit sebagian tertutup semak/ rumput. Bagian yang berhutan terdapat pada celah bukit dan lembah sekitar Wera dan kanan kiri Sungai Wera. Flora yang mendominasi di taman wisata ini: Kenari (Canarium aspermun); Bintangur (Callophylum sp); Lebanu (Nauclea sp); beringin (Ficus  benjamina); Lei (Palaguium javanicum); dan Pakis sarang (Asplenium nidus) serta beberapa Anggrek tanah.

Jenis satwa yang dapat dijumpai di kawasan TWA Wera relatif sedikit, hanya beberapa jenis mamalia, aves dan serangga yaitu antara lain: Monyet hitam (Macaca tonkeana); Enggang/ Allo (Aceros cassiddix); Ayam hutan (Gallus gallus); Burung gagak  (Corvus sp.); Babi hutan (Sus celebensis); Rusa (Cervus timorensis); Burung nuri kepala biru (Trichoglossus ormatus); Kakatua jambul kuning (Cacatua sulphurea).

 

Potensi kawasan

Jenis Tanah

Jenis tanah alluvial dan podsolik dengan bahan endapan musolium tanah cukup dalam, tekstur lempung sampai liat, berlapis-lapis, debu, dan pasir.

Geologi

formasi geologi kawasan TWA Wera termasuk batuan sedimen marin, alluvium induk, dan terumbu koral

Posisi Kawasan konservasi dalam DAS

Pada bagian hulu terdapat 2 (dua) buah anak sungai yang mengalir masuk dan membentuk Sungai Wera. Sungai ini mengalir melalui celah-celah perbukitan yang curam dan membentuk jeram (terjunan) setinggi ± 80 m. Pada bagian bawah yang agak datar Sungai Wera mengalir ke arah timur ke Desa Kaleke yang merupakan sumber air utama untuk daerah persawahan di Desa Kaleke dan sekitarnya. Karena melalui aliran yang terjal dan berbatu-batu, sungai ini tidak lebar hanya sekitar 2 - 3 m dengan kedalaman kurang dari 50 m

Tipe Curah hujan,

Curah hujan rata-rata tahunan dari 451 - 1059 mm/tahun

 

Kelerengan/Topografi,

Kondisi topografi kawasan TWA Wera pada umumnya berlereng sampai terjal dengan kemiringan antara 60% s/d 90%. Terdapat lembah yang sempit yang merupakan aliran Sungai Wera yang diapit bukit-bukit yang terjal pada kedua sisinya dan bagian yang datar terdapat pada bagian bawah di sekitar Desa Balumpewa.

Obyek Daya Tarik Wisata

Ø DSCF0908.JPGP1060457.JPGP1060457.JPGDSCF0908.JPGTWA wera memiliki potensi yang paling menonjol yakni obyek wisata alam seperti air terjun dengan ketingian + 100 meter serta udara sejuk sekitarnya.

Ø  Atraksi hiking (mendaki gunung) dari arah Utara batas kawasan ke puncak bukit sebelah Barat. 

 

 

Aksesibilitas menuju kawasan,

Kawasan Taman Wisata Alam Wera  terletak  ±  20 Km sebelah selatan Kota Palu. Kawasan  ini relatif dekat dan mudah  dijangkau  karena telah ada  jalan  raya beraspal yang menghubungkan Kota Palu  dan  desa-desa  di  sekitarnya.  Untuk  mencapai  kawasan pengunjung dapat naik  kendaraan umum maupun  kendaraan pribadi dari  Kota  Palu  ke Desa  Balumpewa (Taman  Wisata  Alam  Wera terletak di  wilayah  administrasi  Desa  Balumpewa).  Perjalanan  ke lokasi ini membutuhkan waktu ± 30 menit.

 

Kondisi Penataan Zona/blok

Sudah dilakukan penataan blok berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam Nomor : SK.4/IV-SET/2013  tanggal 28 Februari 2013.

 

 

Sosial ekonomi budaya

Ekonomi dan soSial budaya masyarakat sekitar kawasan

Sosial kultural masyarakat Desa Balumpewa dan Desa Kalukutinggu merupakan daerah yang didiami oleh Etnik Kaili yang dalam kesehariannya menggunakan dialek “Inde” dan sampai saat ini Desa Balumpewa dan Desa Kalukutinggu merupakan desa yang sangat kental dengan dialek “Inde”.

Dalam perkembangannya daerah Desa Balumpewa dan Desa Kalukutinggu telah dihuni oleh penduduk dan pada saat itu telah terbangun dengan baik pranata sosialnya, sehingga dari hal tersebut susunan dan mekanisme kelembagaannya telah tertata dengan baik.

Dalam perkembangannya Desa Balumpewa dan Desa Kalukutinggu juga tidak terlepas dari perkembangan sosial yang ada, sehingga mulai tahun 1950-an Balumpewa dan Kalukutinggu tidak dapat membendung besarnya arus tingkat migran dari beberapa daerah. Sehingga saat ini Desa Balumpewa dan Desa Kalukutinggu menjadi satu wilayah yang awalnya homogeny menjadi heterogen. Walaupun demikian kondisi sosialnya namun interaksi antara etnik tetap berjalan baik. Suku yang ada di Desa Balumpewa dan Desa Kalukutinggu yaitu Suku Kaili dan Suku Bugis (Pemerintah Desa Balumpewa, 2011; Pemerintah Desa Kalukutinggu, 2011; dan Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Sigi, 2012).

 

Desa Penyangga KK Konservasi

No

Desa

Kec

Kab

Prop

1

Balumpewa

Dolo Barat

Sigi

Sulteng

2

Kaluku Tinggu

Dolo Barat

Sigi

Sulteng

3

Matikole

Dolo Barat

Sigi

Sulteng

 

 

 




Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

Write a comment

Ada 4 Komentar untuk Berita Ini

View all comments

Write a comment

Loading....


Temukan juga kami di

Ikuti kami di facebook, twitter, Instagram, Youtube dan dapatkan informasi terbaru dari kami disana.

Kanan - Iklan Sidebar

Video Terbaru

View All Video